Pemeriksaan Tekanan Darah pada Lansia di Posyandu Lansia Masjid As-Sakinnah Grendeng, Purwokerto Utara, Kab. Banyumas

Authors

  • Muhamad Heriyono STIKes Bina Cipta Husada Purwokerto Author

Keywords:

Community Bassed Approach, Hipertensi, lansia, Lansia

Abstract

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, dikenal sebagai salah satu penyakit kronis yang berbahaya karena sering tidak menimbulkan gejala yang jelas, namun dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, bahkan kematian. Oleh karena itu, kondisi ini sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam”. Secara global, hipertensi telah menjadi perhatian utama dalam dunia kesehatan. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 928 juta orang atau 26,4% dari populasi dunia mengalami tekanan darah tinggi. Angka tersebut menunjukkan bahwa hipertensi tidak hanya terjadi secara umum, tetapi juga memerlukan penanganan dan perhatian yang berkelanjutan. Tanpa upaya pencegahan dan pengendalian yang mampu, jumlah penderita hipertensi yang diprediksi akan meningkat hingga mencapai 29,2% pada tahun 2025. Layanan ini didasarkan pada sains dan teknologi, dengan teknik Pendekatan Berbasis Komunitas yang digunakan untuk analisis dan sphygmomanometer sebagai alatnya. Sistem fisik, mental, sosial, dan emosional tubuh manusia mengalami perubahan struktural dan fungsional seiring bertambahnya usia. Ini akan berdampak pada banyak aspek kehidupan usia lanjut. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari 28 warga lanjut usia, tes tekanan darah mengungkapkan bahwa 16 orang (57%) memiliki tekanan darah ≥140/90 mmHg, sementara 2 orang (7%), memiliki tekanan darah normal (<120/80 mmHg). Sebagian besar peserta dalam penelitian ini, yakni lebih dari separuh atau sebanyak 16 orang, tercatat memiliki tekanan darah di atas batas normal. Temuan ini menunjukkan bahwa hipertensi merupakan kondisi yang cukup lazim dialami oleh kelompok lanjut usia, dan menjadi isu kesehatan yang perlu mendapat perhatian lebih serius.

Downloads

Published

2025-08-03