Edukasi Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian Asi Eksklusif
Keywords:
ASI Eksklusif, dukungan mertua/nenek, dukungan keluargaAbstract
Menurut Kementerian Kesehatan (2024), bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif berisiko mengalami gangguan emosional, penyakit kronis dan masalah gizi. Target global tahun 2025 adalah minimal 50%. Persentase penduduk Purwokerto Selatan tahun 2024 yang memberikan ASI eksklusif sebesar 68,5%. Karena bayi akan cepat lapar jika hanya diberi ASI, masyarakat Jawa, khususnya keluarga dan ibu mertua/nenek, memiliki kebiasaan untuk langsung memberikan makanan tambahan seperti pisang, madu, air beras, bubur, larutan gula dan susu. Karena pengaruh emosional ibu mertua dan nenek terhadap menantu perempuan, tidak jarang para nenek yang mengambil keputusan untuk memberikan makanan pada bayi baru lahir. Nenek yang dulunya tidak memberikan ASI eksklusif cenderung membuat ibu muda enggan memberikan ASI eksklusif dan berkontribusi terhadap kegagalan pemberian ASI eksklusif. Untuk mendukung keberhasilan ibu menyusui, kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap edukasi dukungan keluarga untuk pemberian ASI eksklusif perlu ditingkatkan. Mempelajari tentang edukasi dukungan keluarga untuk pemberian ASI eksklusif merupakan tujuan dari pengabdian masyarakat di wilayah Tanjung, Purwokerto Selatan. Metode: Edukasi dukungan keluarga tentang pemberian ASI eksklusif dan tanya jawab. Kesimpulan: Sebelas responden berusia di bawah 50 tahun, sedangkan empat belas responden berusia di atas 50 tahun. Sepuluh responden adalah ibu bekerja, dan lima belas responden tidak bekerja. Ibu bekerja sejumlah 10 dan ibu tidak bekerja sejumlah 15. Pendidikan ibu sd sejumah dua, smp delapan, sma dua belas dan sarjana tiga.


